Belajar Alat Ukur | Jangka Sorong Vernier Caliper
Jangka Sorong (Vernier Caliper)
Alat
ukur ini banyak terdapat di bengkel-bengkel kerja, yang dalam praktek sehari-hari
mempunyai banyak sebutan misalnya jangka sorong, mistar geser, schuifmaat atau vernier
Caliper. Pada batang ukurnya terdapat skala utama yang cara pembacaannya sama
seperti pada mistar ukur.Pada ujung yang lain dilengkapi dengan dua rahang ukur
yaitu rahang ukur tetap dan rahang ukur gerak. Dengan adanya rahang ukur tetap
dan rahang ukur gerak ini maka mistar ingsut bisa digunakan untuk mengukur
dimensi luar, dimensi dalam, kedalaman dan ketinggian dari benda ukur. Disamping
skala utama, dilengkapi pula dengan skala tambahan yang sangat penting perannya
di dalam pengukuran yaitu yang disebut dengan skala nonius. Adanya skala nonius
inilah yang membedakan tingkat ketelitian mistar ingsut. Dalam pembacaan
skalanya ada yang dalam sistem inchi dan ada pula yang dalam sistem metrik.
Fungsi Jangka Sorong (Vernier Caliper)
Jika
ingin membuat objek 3D fungsional yang akan dicetak pada 3D Printer dan
digunakan di dunia nyata, kita perlu memastikan ukuran yang tepat. Oleh karena
itu, kita bisa menggunakan Vernier Caliper atau yang sering disebut jangka
sorong, untuk melakukan pengukuran yang akurat.
Vernier Caliper digunakan
untuk:
1. Mengukur ketebalan, jarak luar atau diameter luar
2. Mengukur kedalaman
3. Mengukur tingkat
4. Mengukur jarak celah atau diameter dalam
Jenis-Jenis Jangka Sorong (Vernier Caliper)
1. Vernier Caliper
Jenis
caliper ini digunakan untuk membuat pengukuran linier yang sangat akurat
menggunakan dua skala bertingkat:
· Skala utama, yang mirip dengan penggaris.
· Skala nonius, yang membedakan tingkat ketelitian caliper.
2. Digital Caliper
Digital
caliper adalah caliper yang paling mudah dibaca dari jenis caliper lainnya,
karena kita hanya tinggal membaca nilai yang keluar pada layar LCD.
3. Dial Caliper
Dial caliper bekerja seperti vernier caliper, karena
memiliki dua set rahang, penggeser, dan skala untuk mengukur. Perbedaannya
adalah pengukuran tidak dibaca pada skala nonius seperti vernier caliper namun
pada dial indicator.
Ketelitian Jangka Sorong (Vernier Caliper)
1. Ketelitian 0.05 mm
Caliper dengan ketelitian 0.05 mm merupakan yang paling
umum dijumpai pada vernier caliper ukuran 30 cm. Jika menggunakan vernier caliper
dengan tingkat ketelitian 0.05 mm maka nilai komanya (Nilai dari setiap garis
di skala nonius) adalah kelipatan 0.05 mm.
0.05|0.10|0.15|0.20|0.25
... dst.
Sehingga
tidak mungkin, jika kita menggunakan vernier caliper dengan ketelitian 0,05 mm,
namun hasil koma yang didapat bukan termasuk kelipatan 0,05 mm. Contoh, jika
hasil pembacaannya adalah 14,23 mm, nilai 0,23 bukan kelipatan 0,05 mm.
Seharusnya, nilai yang didapat adalah 14.20/14,25 mm.
2. Ketelitian 0.02 mm
Caliper
dengan ketelitian 0.02 mm juga banyak ditemukan pada vernier caliper ukuran 30 cm.
Dengan tingkat ketelitian 0.02 mm maka nilai komanya (Nilai dari setiap garis
di skala nonius) adalah kelipatan 0.02 mm.
0.02|0.04|0.06|0.08|0.10
... dst.
Sehingga tidak mungkin, jika kita menggunakan vernier caliper dengan ketelitian 0,02 mm, namun hasil koma yang didapat bukan termasuk kelipatan 0,02 mm. Contoh, jika hasil pembacaannya adalah 12,75 mm, nilai 0,75 bukan kelipatan 0,02 mm. Seharusnya, nilai yang didapat adalah 12,74 mm atau 12,76 mm.
3. Ketelitian 0.01 mm
Caliper
dengan ketelitian 0.01 mm, biasanya ditemui di caliper jenis digital atau di
jenis dial. Jika menggunakan Caliper dengan tingkat ketilitan 0.01 mm maka nilai
komanya adalah kelipatan 0.01, yaitu:
0.01|0.02|0.03|0.04|0.05
... dst.
Bagian-Bagian Jangka Sorong (Vernier Caliper)
1. Main Base/Batang
Main base merupakan komponen utama dari vernier caliper, main base artinya basis utama yang dimana disinilah semua bagian lain dari vernier caliper diletakan.
2. Skala Utama
Skala
utama dijadikan acuan utama untuk melihat berapa hasil pengukuran, jadi misal
kita akan mengukur diameter sebuah benda. Maka untuk melihat hasil
pengukurannya, kita harus melihat skala utama ini. Namun, skala utama hanya
dapat menentukan hasil pengukuran hingga ketelitian 1 mm, jadi agar lebih
akurat kita juga harus melihat skala nonius-nya.
3. Skala Nonius
Apabila skala utama digunakan untuk menentukan hasil
pengukuran awal dengan ketelitian 1 mm, maka skala nonius digunakan untuk
melihat nilai desimal. Jadi saat kita membaca hasil pengukuran, pertama lihat
skala utama untuk menentukan nilai awal pengukuran. Setelah itu baru lihat
skala nonius-nya untuk menentukan nilai desimal/pecahannya.
4. Rahang Luar
Terdiri
dari rahang geser dan rahang tetap. Rahang luar berfungsi untuk mengukur
diameter bagian luar benda, sisi luar, ketebalan luar, atau ukuran lebar dari
bagian luar suatu benda.
5. Rahang Dalam
Terdiri dari rahang geser dan rahang tetap. Rahang dalam
berfungsi untuk mengukur diameter dalam atau sisi dalam dari sebuah benda
berlubang seperti diameter dalam pipa, panjang dan lebar kotak, dan lain lain.
6. Pengukur Kedalaman (Depth Rod)
Bagian ini berfungsi untuk mengukur kedalaman sebuah benda atau bisa juga digunakan untuk mengukur tinggi sebuah benda.
7. Pengunci
Bagian
ini berfungsi untuk mengunci posisi jangka sorong/caliper agar tidak bergerak
saat nilainya sedang dibaca, sehingga nilai yang dihasilkan dari pengukuran
dapat lebih objektif.
Bila ingin melihat penjelasannya dari konten video,
berikut ada link YouTube nya :
Supaya lebih jelas, tonton video ini teman-teman:
Komentar
Posting Komentar